Mie
Bahan :
250 g tepung terigu
1 sdt garam
2 kuning telur, kocok sebentar
1 sdm minyak zaitun
100 ml air
Cara Membuat :
Campur tepung terigu dan garam, aduk rata. Tuang telur, minyak zaitun, dan air. Uleni adonan hingga tidak lengket di tangan. Gilas adonan dengan penggiling adonan mi nomor 1, lipat dua dan gilas kembali. Gilas kembali dengan nomor 2, lipat dua, gilas kembali. Ulangi dengan nomor 3 dan 4 dan taburi dengan tepung terigu. Masukkan lembaran adonan dalam alat pembentuk mi. Taburi mi dengan tepung terigu dan gulung. Taruh dalam wadah kedap udara sebelum digunakan.
Untuk membuat mi basah :
masukkan mi dalam air mendidih selama 1 menit, angkat dan tiriskan.
Untuk membuat mi kering :
potong mi, kukus selama 90-120 detik dan keringkan dengan sinar matahari.
Catatan :
Bila tida ada alat penggiling mi, giling dan bentuk mi dengan rolling pin dan pisau
Semoga berguna!
Kuliner
Jumat, 25 Februari 2011
CARA MEMBUAT BAKSO > RESEP DASAR MEMBUAT BAKSO
RESEP DASAR BAKSO SAPI
BAHAN :
300 GR DAGING SAPI SEGAR, SDT GARAM, 2 SIUNG BAWANG PUTIH, CINCANG HALUS, SDT MERICA BUBUK, 1-2 SDM TEPUNG KANJI, 1 PUTIH TELUR
1. CINCANG ATAU GILING DAGING SAMPAI HALUS, CAMPUR BERSAMA GARAM, ADUK
2. ULENI SAMPAI ADONAN LEMBUT DAN BISA DIPULUNG (KURLEB 30 MENIT). LALU MASUKKAN BAWANG PUTIH DAN MERICA
3. SETELAH ADONAN RATA, MASUKKAN TEPUNG DAN PUTIH TELUR, ADUK SAMPAI TERCAMPUR
4. BENTUK ADONAN MENJADI BULATAN MENGGUNAKAN 2 SENDOK. REBUS DALAM AIR MENDIDIH HINGGA BAKSO MENGAPUNG, ANGKAT, TIRISKAN
RESEP DASAR BAKSO URAT
BAHAN :
300 GR DAGING SENGKEL, 1 SIUNG BAWANG PUTIH, CINCANG HALUS, 1 SDT GARAM, SDT MERICA BUBUK, 2 SDM TEPUNG KANJI, 2 PUTIH TELUR
1. HALUSKAN SENGKEL DENGAN CARA DICINCANG HALUS ATAU DIGILING
2. TAMBAHKAN BAWANG PUTIH, GARAM DAN MERICA. ADUK RATA, MASUKKAN TEPUNG KANJI, ADUK RATA, ULENI SAMBIL MASUKKAN PUTIH TELUR HINGGA ADONAN KALIS (KURLEB 30 MENIT)
3. BENTUK ADONAN MENGGUNAKAN 2 SENDOK MENJADI BOLA-BOLA BAKSO. REBUS DALAM AIR MENDIDIH HINGGA BOLA-BOLA BAKSO MENGAPUNG, ANGKAT, TIRISKAN
RESEP DASAR BAKSO IKAN
BAHAN :
300 GR DAGING IKAN TENGGIRI (FILLET); 1 SIUNG BAWANG PUTIH, POTONG TIPIS, GORENG GARING, REMAS; SDT GARAM; SDT MERICA BUBUK; 4 SDM TEPUNG KANJI
1. CINCANG ATAU BLENDER DAGING IKAN
2. TAMBAHKAN BAWANG PUTIH, GARAM DAN MERICA, REMAS-REMAS SAMPAI TERCAMPUR RATA. MASUKKAN TEPUNG KANJI, ADUK ATAU ULENI SAMPAI TERCAMPUR RATA
3. BENTUK ADONAN MENJADI BULATAN DENGAN MENGGUNAKAN 2 SENDOK. REBUS DALAM AIR MENDIDIH SAMPAI BAKSO MENGAPUNG, ANGKAT, TIRISKAN
RESEP DASAR BAKSO UDANG
BAHAN :
300 GR UDANG KUPAS; 1 SIUNG BAWANG PUTIH, POTONG TIPIS, GORENG KERING, REMAS; SDT GARAM; SDT MERICA BUBUK; 1 SDM TEPUNG KANJI
1. HALUSKAN UDANG DENGAN CARA DIULEK/DICINCANG HALUS/DIPUKUL-PUKUL DENGAN PEMUKUL DAGING
2. ULENI DAN BANTING-BANTING HINGGA MENJADI ADONAN YANG BISA DIPULUNG. TAMBAHKAN BAWANG PUTIH, GARAM, MERICA DAN TEPUNG KAJI, REMAS-REMAS HINGGA RATA
3. BENTUK ADONAN MENJADI BULATAN DENGAN 2 SENDOK. REBUS DALAM AIR MENDIDIH SAMPAI BAKSO MENGAPUNG, ANGKAT, TIRISKAN.
Cara buat sate ayam dan kambing
Usaha Sate Ayam dan Sate Kambing
Gambaran Usaha Sate Ayam dan Sate Kambing
Sate Ayam dan Sate Kambing
Terdapat aneka ragam sate dari berbagai daerah di Indonesia. Antara lain sate ayam dan sate kambing. Sate ayam dan sate kambing dapat dinikmati dengan dua jenis bumbu, yaitu bumbu kacang dan bumbu kecap.
Sate ayam dan sate kambing biasanya dijual bersama sup atau gulai kambing, yang dibuat dengan menggunakan campuran tulang dan daging kambing yang tidak dijadikan sate.
Daging kambing yang digunakan untuk sate biasanya bagian paha karena bagian lebih empuk sehingga lebih enak. Pengolahan daging kambing harus hati-hati agar sate tidak keras. Sebelum dipanggang, daging kambing sebaiknya dibungkus menggunakan daun pepaya agar lebih lunak. Daging kambing muda juga lebih lunak dibandingkan dengan daging kambing tua. Kisaran umur kambing muda yang bagus untuk sate kambing adalah 3-5 bulan.
Pedagang sate dapat berjualan di pinggir jalan raya di dekat pasar, perkantoran, perumahan, atau daerah sekitar kampus. Biasanya antar pedagang sate memiliki aturan bahwa untuk wilayah tertentu hanya ada satu pedagang. Jadi, perhatikan daerah sekitar lokasi sebelum memutuskan berjualan di suatu tempat agar tidak saling merugikan.
Perlengkapan yang diperlukan untuk menjalankan usaha sate antara lain gerobak, tenda, meja, kursi, panggangan sate, pisau, dan kipas bambu. Perlengkapan makan berupa piring, gelas, mangkuk (jika menjual sup atau gulai kambing), sendok, dan garpu.
Tenda bisa dibuat berukuran kecil atau sedang tergantung ukuran tempat dan tingkat keramaian pengunjung. Meja kayu dapat dibuat 1-2 buah dengan kursi 6-10 buah.
Pemilik usaha dapat turun tangan sendiri atau mempekerjakan karyawan. Karyawan bertugas melayani pesanan pembeli atau membakar sate. Karyawan sebaiknya dilatih terlebih dahulu cara membakar sate agar mengetahui tingkat kematangan daging secara tepat.
Promosi dapat dilakukan dengan membuat spanduk bertuliskan jenis usaha yang dipasang mengelilingi tenda atau gerobak. Spanduk dapat dilengkapi gambar atau foto sate yang menarik sehingga dapat mendatangkan pengunjung. Promosi lanjutan dapat dilakukan dengan membuat brosur, terutama jika melayani pesan antar (delivery order), melayani pesanan sate dan kambing guling untuk akikah, pernikahan, dan ulang tahun.
Harga satu porsi sate kambing Rp 10.000,- s/d Rp 12.000,-. Satu porsi biasanya berisi 10 tusuk. Harga satu porsi sate ayam lebih murah, yaitu Rp 8.000,- s/d Rp 10.000,- berisi 10 tusuk. Harga tersebut belum termasuk lontong atau nasi. Harga lontong dan nasi sekitar Rp 2.000,- per porsi. Sementara harga sup atau gulai kambing sekitar Rp 7.000,- per porsi.
Resiko usaha sate antara lain banyaknya penjual makanan sejenis. Kualitas dan harga yang ditawarkan antar pedagang sangat bervariasi sehingga pemain baru harus bisa mencari celah agar dapat bersaing.
Beberapa tip dan trik usaha sate :
1. Menjaga kualitas dan rasa dengan cara antara lain bumbunya yang lezat dan dagingnya yang empuk (untuk sate kambing). Sate kambing yang empuk secara tidak langsung dapat memperluas pangsa pasar, karena mulai anak-anak hingga orang dewasa dapat memakannya dengan mudah.
2. Lokasi yang ramai tidak selalu berpotensi sebagai tempat usaha sate. Pangsa pasar makanan ini bisa dibilang menengah ke atas. Penyebabnya harga satu porsi sate dianggap cukup mahal bagi sebagian orang. Lokasi dekat perkantoran, perumahan, pusat jajanan atau perbelanjaan merupakan beberapa contoh strategis tempat usaha sate.
3. Menjalin kerjasama dengan supplier juga sangat penting. Pada saat tertentu misalnya hari besar agama, harga daging kambing meningkat karena banyaknya permintaan. Menjalin kerjasama dengan rumah potong hewan atau peternak kambing akan meminimalisir resiko kekurangan bahan baku atau kenaikan harga yang terlalu tinggi.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Terdapat aneka ragam sate dari berbagai daerah di Indonesia. Antara lain sate ayam dan sate kambing. Sate ayam dan sate kambing dapat dinikmati dengan dua jenis bumbu, yaitu bumbu kacang dan bumbu kecap.
Sate ayam dan sate kambing biasanya dijual bersama sup atau gulai kambing, yang dibuat dengan menggunakan campuran tulang dan daging kambing yang tidak dijadikan sate.
Daging kambing yang digunakan untuk sate biasanya bagian paha karena bagian lebih empuk sehingga lebih enak. Pengolahan daging kambing harus hati-hati agar sate tidak keras. Sebelum dipanggang, daging kambing sebaiknya dibungkus menggunakan daun pepaya agar lebih lunak. Daging kambing muda juga lebih lunak dibandingkan dengan daging kambing tua. Kisaran umur kambing muda yang bagus untuk sate kambing adalah 3-5 bulan.
Pedagang sate dapat berjualan di pinggir jalan raya di dekat pasar, perkantoran, perumahan, atau daerah sekitar kampus. Biasanya antar pedagang sate memiliki aturan bahwa untuk wilayah tertentu hanya ada satu pedagang. Jadi, perhatikan daerah sekitar lokasi sebelum memutuskan berjualan di suatu tempat agar tidak saling merugikan.
Perlengkapan yang diperlukan untuk menjalankan usaha sate antara lain gerobak, tenda, meja, kursi, panggangan sate, pisau, dan kipas bambu. Perlengkapan makan berupa piring, gelas, mangkuk (jika menjual sup atau gulai kambing), sendok, dan garpu.
Tenda bisa dibuat berukuran kecil atau sedang tergantung ukuran tempat dan tingkat keramaian pengunjung. Meja kayu dapat dibuat 1-2 buah dengan kursi 6-10 buah.
Pemilik usaha dapat turun tangan sendiri atau mempekerjakan karyawan. Karyawan bertugas melayani pesanan pembeli atau membakar sate. Karyawan sebaiknya dilatih terlebih dahulu cara membakar sate agar mengetahui tingkat kematangan daging secara tepat.
Promosi dapat dilakukan dengan membuat spanduk bertuliskan jenis usaha yang dipasang mengelilingi tenda atau gerobak. Spanduk dapat dilengkapi gambar atau foto sate yang menarik sehingga dapat mendatangkan pengunjung. Promosi lanjutan dapat dilakukan dengan membuat brosur, terutama jika melayani pesan antar (delivery order), melayani pesanan sate dan kambing guling untuk akikah, pernikahan, dan ulang tahun.
Harga satu porsi sate kambing Rp 10.000,- s/d Rp 12.000,-. Satu porsi biasanya berisi 10 tusuk. Harga satu porsi sate ayam lebih murah, yaitu Rp 8.000,- s/d Rp 10.000,- berisi 10 tusuk. Harga tersebut belum termasuk lontong atau nasi. Harga lontong dan nasi sekitar Rp 2.000,- per porsi. Sementara harga sup atau gulai kambing sekitar Rp 7.000,- per porsi.
Resiko usaha sate antara lain banyaknya penjual makanan sejenis. Kualitas dan harga yang ditawarkan antar pedagang sangat bervariasi sehingga pemain baru harus bisa mencari celah agar dapat bersaing.
Beberapa tip dan trik usaha sate :
1. Menjaga kualitas dan rasa dengan cara antara lain bumbunya yang lezat dan dagingnya yang empuk (untuk sate kambing). Sate kambing yang empuk secara tidak langsung dapat memperluas pangsa pasar, karena mulai anak-anak hingga orang dewasa dapat memakannya dengan mudah.
2. Lokasi yang ramai tidak selalu berpotensi sebagai tempat usaha sate. Pangsa pasar makanan ini bisa dibilang menengah ke atas. Penyebabnya harga satu porsi sate dianggap cukup mahal bagi sebagian orang. Lokasi dekat perkantoran, perumahan, pusat jajanan atau perbelanjaan merupakan beberapa contoh strategis tempat usaha sate.
3. Menjalin kerjasama dengan supplier juga sangat penting. Pada saat tertentu misalnya hari besar agama, harga daging kambing meningkat karena banyaknya permintaan. Menjalin kerjasama dengan rumah potong hewan atau peternak kambing akan meminimalisir resiko kekurangan bahan baku atau kenaikan harga yang terlalu tinggi.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Resep Sate Ayam dan Sate Kambing
contoh cara membuat sate ayam dan sate kambing
Contoh Resep Sate Ayam dan Kambing
Bahan-bahan :
300 gram dada dan paha atas daging kambing atau daging ayam potong ukuran sedang
2 sdm margarine, cairkan
4 sdm kecap manis
2 siung bawang putih, haluskan
1 buah jeruk limau
Bumbu kacang :
150 gram kacang tanah, goreng hingga matang
2 buah cabai merah
3 buah kemiri, sangria
2 sdm gula merah, iris
1 sdt garam
200 ml air
Bahan pelengkap :
3 sdt irisan bawang merah
4 sdm kecap manis
Bawang goreng secukupnya untuk taburan
Cara membuat :
1. Campur margarin, kecap manis, dan bawang putih yang dihaluskan. Masukkan potongan daging kambing atau ayam, diamkan 1-2 jam hingga bumu meresap. Tusuk potongan daging menggunakan tusukan sate. Sisihkan.
2. Bumbu kacang : haluskan semua bahan bumbu kacang menggunakan blender. Panaskan 3 sdm minyak, masukkan bumbu kacang. Masak hingga mengental. Angkat, sisihkan.
3. Ambil bumbu kacang secukupnya, ratakan di piring. Lumuri sate yang masih mentah dengan bumbu kacang. Panggang hingga matang.
4. Tata sate di atas piring. Siram dengan bumbu kacang. Beri air jeruk limau dan taburan bawang goreng. Sajikan dengan lontong.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Bahan-bahan :
300 gram dada dan paha atas daging kambing atau daging ayam potong ukuran sedang
2 sdm margarine, cairkan
4 sdm kecap manis
2 siung bawang putih, haluskan
1 buah jeruk limau
Bumbu kacang :
150 gram kacang tanah, goreng hingga matang
2 buah cabai merah
3 buah kemiri, sangria
2 sdm gula merah, iris
1 sdt garam
200 ml air
Bahan pelengkap :
3 sdt irisan bawang merah
4 sdm kecap manis
Bawang goreng secukupnya untuk taburan
Cara membuat :
1. Campur margarin, kecap manis, dan bawang putih yang dihaluskan. Masukkan potongan daging kambing atau ayam, diamkan 1-2 jam hingga bumu meresap. Tusuk potongan daging menggunakan tusukan sate. Sisihkan.
2. Bumbu kacang : haluskan semua bahan bumbu kacang menggunakan blender. Panaskan 3 sdm minyak, masukkan bumbu kacang. Masak hingga mengental. Angkat, sisihkan.
3. Ambil bumbu kacang secukupnya, ratakan di piring. Lumuri sate yang masih mentah dengan bumbu kacang. Panggang hingga matang.
4. Tata sate di atas piring. Siram dengan bumbu kacang. Beri air jeruk limau dan taburan bawang goreng. Sajikan dengan lontong.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Analisis Usaha Sate Ayam dan Sate Kambing
gambaran perhitungan usaha sate ayam dan sate kambing
Analisis Usaha Sate Ayam dan KambingAsumsi
1. Masa pakau gerobak atau etalase, tenda, meja dan kursi, dan spanduk 3 tahun.
2. Masa pakai peralatan masak dan panggangan sate 2 tahun.
3. Masa pakai peralatan makan dan perlengkapan lain-lain 1 tahun.
a. Biaya Investasi
Gerobak atau etalase Rp 2.000.000,-
Tenda Rp 200.000,-
Meja dan kursi Rp 500.000,-
Spanduk Rp 400.000,-
Peralatan masak Rp 200.000,-
Panggangan sate Rp 400.000,-
Peralatan makan (piring, mangkuk, dan sendok) Rp 150.000,-
Perlengkapan lain-lain (tempat bumu dan tempat tissue) Rp 100.000,-
Total biaya investasi Rp 3.950.000,-
b. Biaya Operasional
1. Biaya Tetap
Penyusutan gerobak atau etalase (1/36 x Rp 2.000.000,-) Rp 55.600,-
Penyusutan tenda (1/36 x Rp 200.000,-) Rp 6.000,-
Penyusutan meja dan kursi (1/36 x Rp 500.000,-) Rp 14.000,-
Penyusutan spanduk (1/36 x Rp 400.000,-) Rp 11.000,-
Penyusutan peralatan masak (1/24 x Rp 200.000,-) Rp 8.400,-
Penyusutan panggangan sate (1/24 x Rp 400.000,-) Rp 17.000,-
Penyusutan peralatan makan (1/12 x Rp 150.000,-) Rp 12.500,-
Penyusutan perlengkapan lain-lain (1/24 x Rp 100.000,-) Rp 4.200,-
Upah 1 orang karyawan Rp 500.000,-
Total biaya tetap Rp 628.700,-
2. Biaya Variabel
Daging kambing, daging ayam, dan tulang
(Rp 250.000,- x 30 hari) Rp 7.500.000,-
Beras dan aneka bumbu (Rp 100.000,- x 30 hari) Rp 3.000.000,-
Listrik Rp 60.000,-
Transport Rp 150.000,-
Total biaya variabel Rp 12.210.000,-
Total biaya operasional Rp 12.838.700,-
c. Penerimaan per Bulan
Sate ayam (Rp 8.000,-/porsi x 20 porsi x 30 hari) Rp 4.800.000,-
Sate kambing (Rp 10.000,-/porsi x 15 porsi x 30 hari) Rp 4.500.000,-
Sup kambing (Rp 7.000,-/porsi x 20 porsi x 30 hari) Rp 4.200.000,-
Lontong (Rp 1.500,-/buah x 15 buah x 30 hari) Rp 675.000,-
Nasi (Rp 2.000,-/porsi x 25 porsi x 30 hari) Rp 1.500.000,-
Total penerimaan Rp 15.675.000,-
d. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional
= Rp 15.675.000,- - Rp 12.838.700,-
= Rp 2.836.300,-
e. Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 15.675.000,- : Rp 12.838.700,-
= 1,22
f. Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp 3.950.000,- : Rp 2.836.300,-) x 1 bulan
= 1,4 bulan
Cara buat siomay dan Batagor
Usaha Siomay dan Batagor
Gambaran Usaha Siomay dan Batagor
Siomay dan Batagor
Siomay dan batagor (bakso tahu goreng) merupakan makanan yang tidak terpisahkan. Dimana ada siomay biasanya ada batagor. Kedua makanan ini memang mirip. Bedanya, siomay dibuat dengan cara dikukus, sedangkan batagor digoreng. Keduanya disajikan dengan menggunakan bumbu kacang.
Bahan yang digunakan untuk membuat siomay dan batagor hamper sama, yaitu dengan ikan tenggiri, teoung kanji, tepung tapioka, dan tepung terigu. Bumbu yang digunakan antara lain gula, garam, bawang putih, bawang goreng, dan penyedap rasa. Bahan pelengkap siomay adalh tahu, kol, pare, kentang, dan telur ayam rebus.
Takaran komposisi bahan pembuat siomay dan batagor antarpedagang berbeda-beda. Hal ini berpengaruh terhadap kelezatan. Sebelum memutuskan berjualan sebaiknya mencobakannya kepada anggota keluarga atau kerabat untuk mengetahui kualitas dan kelezatannya.
Lokasi yang berpotensi untuk menjalankan usaha ini antara lain di pinggir jalan raya, daerah perkantoran, atau di sekitar sekolah dan perumahan. Pastikan lokasi mudah dijangkau dan terjaga kebersihannya.
Perlengkapan usaha ini antara lain gerobak atau etalase, peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dandang, wajan, dan sutil), dan peralatan makan (piring, gelas, garpu, dan sendok). Diperlukan juga meja dan kursi secukupnya serta beberapa perlengkapan pendukung seperti tempat sendok, garpu, serta wadah saos dan kecap.
Untuk awal, usaha siomay dan batagor dapat dijalankan sendiri oleh pemiliknya. Bila usaha ini berkembang, barulah dapat merekrut tambahan tenaga untuk melancarkan operasional usaha.
Promosi usaha ini antara lain memasang spanduk di tempat usaha serta membuat tulisan produk yang dijual di gerobak. Selanjutnya, kelezatan rasa, kualitas, dan pelayanan yang memuaskan akan menciptakan promosi dari mulut ke mulut.
Harga satu porsi siomay dan batagor relatif murah. Berkisar antara Rp 5.000,- s/d Rp 7.000,- per porsi. Satu porsi siomay seharga Rp 7.000,- biasanya sudah dilengkapi dengan setengah atau satu butir telur ayam rebus.
Resiko usaha siomay dan batagor antara lain persaingan, kenaikan harga bahan baku, dan rasa yang kurang lezat. Resiko ini dapat diminimalisir dengan berjualan di lokasi strategis yang belum banyak penjual makanan ini.
Kenaikan bahan baku bisa disiasati dengan menjalin hubungan baik dengan supplier sehingga bisa mendapatkan harga spesial. Sedangkan resiko rasa yang kurang lezat dapat diantisipasi dengan cara membuat sample produk dan mencobakannya kepada orang di sekitar atau mereka yang memiliki pengetahuan cukup dan selera yang baik mengenai makanan.
Berikut tip dan trik usaha siomay dan batagor :
1. Variasi Penyajian Siomay dan Batagor. Makanan ini dapat disajikan dengan menggunakan kuah yang dibuat dari air kaldu dan penyedap rasa (mirip kuah bakso). Penjual siomay dan batagor di Bandung, biasanya menyediakan pilihan cara penyajian ini. Siomay atau batagor yang disajikan menggunakan kuah disebut siomay atau batagor kuah, sedangkan yang menggunakan sambal kacang disebut dengan siomay atau batagor kering.
2. Memisahkan siomay dan batagor dengan bumbunya untuk pembeli yang ingin menikmatinya di rumah, sehingga siomay tetap segar dan batagor tetap renyah saat hendak dikonsumsi.
3. Menyediakan aneka pelengkap siomay seperti tahu, kentang rebus, kol rebus, telur rebus, dan pare dapat memenuhi keinginan atau selera konsumen yang berbeda-beda.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Siomay dan batagor (bakso tahu goreng) merupakan makanan yang tidak terpisahkan. Dimana ada siomay biasanya ada batagor. Kedua makanan ini memang mirip. Bedanya, siomay dibuat dengan cara dikukus, sedangkan batagor digoreng. Keduanya disajikan dengan menggunakan bumbu kacang.
Bahan yang digunakan untuk membuat siomay dan batagor hamper sama, yaitu dengan ikan tenggiri, teoung kanji, tepung tapioka, dan tepung terigu. Bumbu yang digunakan antara lain gula, garam, bawang putih, bawang goreng, dan penyedap rasa. Bahan pelengkap siomay adalh tahu, kol, pare, kentang, dan telur ayam rebus.
Takaran komposisi bahan pembuat siomay dan batagor antarpedagang berbeda-beda. Hal ini berpengaruh terhadap kelezatan. Sebelum memutuskan berjualan sebaiknya mencobakannya kepada anggota keluarga atau kerabat untuk mengetahui kualitas dan kelezatannya.
Lokasi yang berpotensi untuk menjalankan usaha ini antara lain di pinggir jalan raya, daerah perkantoran, atau di sekitar sekolah dan perumahan. Pastikan lokasi mudah dijangkau dan terjaga kebersihannya.
Perlengkapan usaha ini antara lain gerobak atau etalase, peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dandang, wajan, dan sutil), dan peralatan makan (piring, gelas, garpu, dan sendok). Diperlukan juga meja dan kursi secukupnya serta beberapa perlengkapan pendukung seperti tempat sendok, garpu, serta wadah saos dan kecap.
Untuk awal, usaha siomay dan batagor dapat dijalankan sendiri oleh pemiliknya. Bila usaha ini berkembang, barulah dapat merekrut tambahan tenaga untuk melancarkan operasional usaha.
Promosi usaha ini antara lain memasang spanduk di tempat usaha serta membuat tulisan produk yang dijual di gerobak. Selanjutnya, kelezatan rasa, kualitas, dan pelayanan yang memuaskan akan menciptakan promosi dari mulut ke mulut.
Harga satu porsi siomay dan batagor relatif murah. Berkisar antara Rp 5.000,- s/d Rp 7.000,- per porsi. Satu porsi siomay seharga Rp 7.000,- biasanya sudah dilengkapi dengan setengah atau satu butir telur ayam rebus.
Resiko usaha siomay dan batagor antara lain persaingan, kenaikan harga bahan baku, dan rasa yang kurang lezat. Resiko ini dapat diminimalisir dengan berjualan di lokasi strategis yang belum banyak penjual makanan ini.
Kenaikan bahan baku bisa disiasati dengan menjalin hubungan baik dengan supplier sehingga bisa mendapatkan harga spesial. Sedangkan resiko rasa yang kurang lezat dapat diantisipasi dengan cara membuat sample produk dan mencobakannya kepada orang di sekitar atau mereka yang memiliki pengetahuan cukup dan selera yang baik mengenai makanan.
Berikut tip dan trik usaha siomay dan batagor :
1. Variasi Penyajian Siomay dan Batagor. Makanan ini dapat disajikan dengan menggunakan kuah yang dibuat dari air kaldu dan penyedap rasa (mirip kuah bakso). Penjual siomay dan batagor di Bandung, biasanya menyediakan pilihan cara penyajian ini. Siomay atau batagor yang disajikan menggunakan kuah disebut siomay atau batagor kuah, sedangkan yang menggunakan sambal kacang disebut dengan siomay atau batagor kering.
2. Memisahkan siomay dan batagor dengan bumbunya untuk pembeli yang ingin menikmatinya di rumah, sehingga siomay tetap segar dan batagor tetap renyah saat hendak dikonsumsi.
3. Menyediakan aneka pelengkap siomay seperti tahu, kentang rebus, kol rebus, telur rebus, dan pare dapat memenuhi keinginan atau selera konsumen yang berbeda-beda.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Resep Siomay dan Batagor
contoh cara membuat siomay dan batagor
Contoh Resep Siomay dan Batagor
a. Siomay
Bahan-bahan :
450 gram daging ikan tenggiri
400 gram tepung kanji
1 sdm tepung terigu
2 butir telur
4 sdm bawang goreng
4 siung bawang putih
Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara membuat :
1. Masukkan semua bahan ke dalam food processor, lalu proses hingga benar-benar halus.
2. Bentuk bulat atau lonjong ukuran sedang (sesuai selera). Lakukan hingga adonan habis.
3. Kukus menggunakan dandang hingga matang, lalu angkat.
4. Letakkan beberapa siomay di piring datar, potong-potong, lalu siram dengan bumu kacang.
b. Batagor
Bahan-bahan :
100 gram daging ikan tenggiri
100 gram tepung tapioka atau tepung sagu
5 lemba kulit pangsit
5 buah tahu, potong segitiga
100 ml air es
1 batang bawang daun, iris halus
Bumbu :
1 sdt garam
2 sdt gula pasir
1 siung bawang putih, parut halus
Cara membuat :
1. Haluskan daging ikan tenggiri, air, dan bumbu menggunakan food processor atau blender. Tuangkan ke dalam wadah, tambahkan tepung tapioka, lalu aduk hingga rata.
2. Masukkan daun bawang, lalu aduk hingga rata.
3. Ambil tahu yang telah dipotong segitiga. Keluarkan sebagian bagian tengahnya, kemudian masukkan adonan.
4. Siapkan kulit pangsit. Beri adonan secukupnya di bagian tengah. Lipat hingga adonan benar-benar terbungkus.
5. Goreng batagor menggunakan minyak panas hingga matang. Lalu angkat.
6. Taruh beberapa buah batagor di piring datar, potong-potong, lalu siram dengan bumbu kacang.
c. Bumbu kacang:
300 gram kacang tanah goreng
2 buah cabai merah
5 siung bawang putih
100 gram gula merah
2 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya, iris-iris
2 sdm saos tomat
2 sdm saos sambal
400 ml air matang
Cara membuat :
1. Haluskan semua bahan menggunakan blender.
2. Masak dengan api sedang hingga mendidih dan bumbu mengental.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
a. Siomay
Bahan-bahan :
450 gram daging ikan tenggiri
400 gram tepung kanji
1 sdm tepung terigu
2 butir telur
4 sdm bawang goreng
4 siung bawang putih
Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara membuat :
1. Masukkan semua bahan ke dalam food processor, lalu proses hingga benar-benar halus.
2. Bentuk bulat atau lonjong ukuran sedang (sesuai selera). Lakukan hingga adonan habis.
3. Kukus menggunakan dandang hingga matang, lalu angkat.
4. Letakkan beberapa siomay di piring datar, potong-potong, lalu siram dengan bumu kacang.
b. Batagor
Bahan-bahan :
100 gram daging ikan tenggiri
100 gram tepung tapioka atau tepung sagu
5 lemba kulit pangsit
5 buah tahu, potong segitiga
100 ml air es
1 batang bawang daun, iris halus
Bumbu :
1 sdt garam
2 sdt gula pasir
1 siung bawang putih, parut halus
Cara membuat :
1. Haluskan daging ikan tenggiri, air, dan bumbu menggunakan food processor atau blender. Tuangkan ke dalam wadah, tambahkan tepung tapioka, lalu aduk hingga rata.
2. Masukkan daun bawang, lalu aduk hingga rata.
3. Ambil tahu yang telah dipotong segitiga. Keluarkan sebagian bagian tengahnya, kemudian masukkan adonan.
4. Siapkan kulit pangsit. Beri adonan secukupnya di bagian tengah. Lipat hingga adonan benar-benar terbungkus.
5. Goreng batagor menggunakan minyak panas hingga matang. Lalu angkat.
6. Taruh beberapa buah batagor di piring datar, potong-potong, lalu siram dengan bumbu kacang.
c. Bumbu kacang:
300 gram kacang tanah goreng
2 buah cabai merah
5 siung bawang putih
100 gram gula merah
2 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya, iris-iris
2 sdm saos tomat
2 sdm saos sambal
400 ml air matang
Cara membuat :
1. Haluskan semua bahan menggunakan blender.
2. Masak dengan api sedang hingga mendidih dan bumbu mengental.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Analisis Usaha Siomay dan Batagor
gambaran perhitungan usaha siomay dan batagor
Analisis Usaha Siomay dan BatagorAsumsi :
1. Masa pakai etalase 5 tahun.
2. Masa pakai peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dandang, wajan, dan sutil) 3 tahun.
3. Masa pakai peralatan makan (piring, gelas, sendok, dan garpu) dan perlengkapan lain-lain (tempat tissue, tempat sendok dan garpu, serta wadah kecap dan saos) 2 tahun.
4. Masa pakai meja dan kursi 4 tahun.
a. Biaya Investasi :
Etalase Rp 3.000.000,-
Peralatan masak Rp 1.000.000,-
Peralatan makan Rp 200.000,-
Meja dan kursi Rp 500.000,-
Perlengkapan lain-lain Rp 100.000,-
Total investasi Rp 4.800.000,-
b. Biaya Operasional per Bulan
1. Biaya Tetap
Penyusutan etalase (1/60 x Rp 3.000.000,-) Rp 50.000,-
Penyusutan peralatan masak (1/36 x Rp 1.000.000,-) Rp 27.800,-
Penyusutan peralatan makan (1/24 x Rp 200.000,-) Rp 8.300,-
Penyusutan meja dan kursi (1/48 x Rp 500.000,-) Rp 10.400,-
Penyusutan perlengkapan lain-lain (1/24 x Rp 100.000,-) Rp 4.200,-
Biaya sewa lahan Rp 300.000,-
Upah 1 orang karyawan Rp 500.000,-
Total biaya tetap Rp 900.700,-
2. Biaya Variabel
Bahan baku (Rp 250.000,-/hari x 30 hari) Rp 7.500.000,-
Gas (Rp 15.000,-/3 hari x 10 hari) Rp 150.000,-
Keamanan, listrik, dan kebersihan Rp 50.000,-
Total biaya variabel Rp 7.700.000,-
Total biaya operasional Rp 8.600.000,-
c. Penerimaan per Bulan
Batagor (30 porsi x Rp 6.000,-/porsi x 30 hari) Rp 5.400.000,-
Siomay (30 porsi x Rp 6.000,-/porsi x 30 hari) Rp 5.400.000,-
Total penerimaan Rp 10.800.000,-
d. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional
= Rp 10.800.000,- - Rp 8.600.700,-
= Rp 2.199.300,-
e. Revenue Cost Ratio
R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 10.800.000,- : Rp 8.600.700,-
= 1,25
f. Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp 4.800.000,- : Rp 2.199.300,-) x 1 bulan
= 2,2 bulan
Cara buat sate padang
Usaha Sate Padang
Gambaran Usaha Sate Padang
Sate Padang
Sate Padang merupakan salah satu sate khas Indonesia yang memiliki banyak penggemar. Makanan yang berasal dari Sumatera Barat ini terbuat dari potongan tipis daging , jantung, dan lidah sapi. Perpaduan rasa daging dan bumbu sate yang khas - bumbunya kental, gurih, dan kaya aroma rempah-rempah menjadi keistimewaan sate yang nikmat disantap saat masih hangat dengan ditemani ketupat atau lontong.
Untuk membuat sate padang yang bercita rasa tinggi, gunakanlah bahan yang segar dan juga berkualitas baik. Ciri daging sapi yang baik adalah berwarna merah segar dan bertekstur kenyal. Daging, jantung sapi, atau lidah sapi yang dibeli sebaiknya bersertifikat halal dan bebas dari virus anthrax atau sapi gila. Bahan-bahan tersebut bisa didapatkan dari supplier atau membeli dari pasar tradisional atau pasar modern.
Harga daging sapi saat ini berkisa antara Rp 55.000,-/kg. sedangkan harga jantung dan lidah sapi Rp 30.000,- s/d Rp 35.000,-/kg.
Selain daging, bahan yang diperlukan adalah beras untuk membuat ketupat atau lontong dan aneka bumbu. Bumbu sate padang antara lain terbuat dari kayu manis, cengkeh, kapulaga, pekak, daun jeruk, serai, daun kunyit, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, adas manis, lada, jahe, lengkuas, dan kemiri.
Lokasi yang cukup potensial untuk berjualan sate padang antara lain di depan pertokoan atau mal, pinggir jalan raya yang ramai, dan lokasi dengan pangsa pasar khusus seperti daerah perkantoran atau kampus.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk usaha sate padang adalah gerobak, alat pembakar sate, dandang ukuran sedang, tenda, meja, kursi, dan peralatan makan.
Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha sate padang ini dapat disesuaikan dengan besar kecilnya usaha. Pembagian tugas yang baik dan benar di antara karyawan akan memicu dan memperlancar perkembangan usaha sate padang ini. Upah satu orang karyawan berkisar antara p 500.000,- s/d Rp 700.000,- per bulan. Upah dapat diberikan per bulan atau per hari sesuai kesepakatan. Upah harian karyawan Rp 20.000,- s/d p 25.000,- per orang.
Spanduk atau papan nama dengan tulisan dan warna mencolok bisa dipasang sejak awal usaha, sebagai sarana berpromosi.
Satu porsi sate padang berisi sepuluh tusuk dapat dijual seharga Rp 10.000,- tergantung jenis dagingnya. Sate yang hanya berisi daging tanpa jantung dan lidah harganya sedikit lebih mahal.
Resiko usaha ini cukup kecil atau bisa dibilang hampir tidak ada. Pasalnya jarang sekali yang berjualan sate padang dengan jarak yang berdekatan, kecuali di lokasi yang sangat ramai sehingga tidak terasa adanya persaingan.
Berikut tip dan trik usaha sate padang :
1. Salah satu ciri khas sate padang adalah rasa dan kekentalan bumbunya. Jika kita dapat menghasilkan rasa dan kekentalan bumbu sesuai masakan daerah aslinya, tentu akan menjadi keunggulan tersendiri. Untuk itu, kita harus sebisa mungkin untuk mempertahankan cita rasa khas sate padang ini.
2. Penataan meja, kursi, dan kebersihan harus selalu diperhatikan. Pastikan ada karyawan yang senantiasa "mengawasi" konsumen sehingga segera bisa dilayani bila mereka membutuhkan sesuatu. Lakukan segala pelayanan dengan ramah dan penuh senyum.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Sate Padang merupakan salah satu sate khas Indonesia yang memiliki banyak penggemar. Makanan yang berasal dari Sumatera Barat ini terbuat dari potongan tipis daging , jantung, dan lidah sapi. Perpaduan rasa daging dan bumbu sate yang khas - bumbunya kental, gurih, dan kaya aroma rempah-rempah menjadi keistimewaan sate yang nikmat disantap saat masih hangat dengan ditemani ketupat atau lontong.
Untuk membuat sate padang yang bercita rasa tinggi, gunakanlah bahan yang segar dan juga berkualitas baik. Ciri daging sapi yang baik adalah berwarna merah segar dan bertekstur kenyal. Daging, jantung sapi, atau lidah sapi yang dibeli sebaiknya bersertifikat halal dan bebas dari virus anthrax atau sapi gila. Bahan-bahan tersebut bisa didapatkan dari supplier atau membeli dari pasar tradisional atau pasar modern.
Harga daging sapi saat ini berkisa antara Rp 55.000,-/kg. sedangkan harga jantung dan lidah sapi Rp 30.000,- s/d Rp 35.000,-/kg.
Selain daging, bahan yang diperlukan adalah beras untuk membuat ketupat atau lontong dan aneka bumbu. Bumbu sate padang antara lain terbuat dari kayu manis, cengkeh, kapulaga, pekak, daun jeruk, serai, daun kunyit, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, adas manis, lada, jahe, lengkuas, dan kemiri.
Lokasi yang cukup potensial untuk berjualan sate padang antara lain di depan pertokoan atau mal, pinggir jalan raya yang ramai, dan lokasi dengan pangsa pasar khusus seperti daerah perkantoran atau kampus.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk usaha sate padang adalah gerobak, alat pembakar sate, dandang ukuran sedang, tenda, meja, kursi, dan peralatan makan.
Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha sate padang ini dapat disesuaikan dengan besar kecilnya usaha. Pembagian tugas yang baik dan benar di antara karyawan akan memicu dan memperlancar perkembangan usaha sate padang ini. Upah satu orang karyawan berkisar antara p 500.000,- s/d Rp 700.000,- per bulan. Upah dapat diberikan per bulan atau per hari sesuai kesepakatan. Upah harian karyawan Rp 20.000,- s/d p 25.000,- per orang.
Spanduk atau papan nama dengan tulisan dan warna mencolok bisa dipasang sejak awal usaha, sebagai sarana berpromosi.
Satu porsi sate padang berisi sepuluh tusuk dapat dijual seharga Rp 10.000,- tergantung jenis dagingnya. Sate yang hanya berisi daging tanpa jantung dan lidah harganya sedikit lebih mahal.
Resiko usaha ini cukup kecil atau bisa dibilang hampir tidak ada. Pasalnya jarang sekali yang berjualan sate padang dengan jarak yang berdekatan, kecuali di lokasi yang sangat ramai sehingga tidak terasa adanya persaingan.
Berikut tip dan trik usaha sate padang :
1. Salah satu ciri khas sate padang adalah rasa dan kekentalan bumbunya. Jika kita dapat menghasilkan rasa dan kekentalan bumbu sesuai masakan daerah aslinya, tentu akan menjadi keunggulan tersendiri. Untuk itu, kita harus sebisa mungkin untuk mempertahankan cita rasa khas sate padang ini.
2. Penataan meja, kursi, dan kebersihan harus selalu diperhatikan. Pastikan ada karyawan yang senantiasa "mengawasi" konsumen sehingga segera bisa dilayani bila mereka membutuhkan sesuatu. Lakukan segala pelayanan dengan ramah dan penuh senyum.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Resep Sate Padang
contoh cara membuat sate padang
Contoh Resep Sate Padang Pariaman
Bahan-bahan :
250 gram daging sapi
250 gram jantung dan lidah sapi
3 buah cengkeh
1 batang kayu manis
3 biji kapulaga
2 buah pekak
2 batang serai
3 lembar daun jeruk
½ lembar daun kunyit
1 sdt garam
100 gram lemak sapi
100 ml minyak goreng
½ cangkir tepung beras, larutkan dengan air
5 sendok makan bawang goreng
Bumbu yang dihaluskan :
3 buah cabai merah
3 siung bawang putih
4 butir bawang merah
½ sdm ketumbar
½ sdt jinten
½ sdt adas manis
1 sdt lada
2 cm jahe
2 cm lengkuas
3 butir kemiri sangria
50 gram kacang tanah, goreng hingga kecoklatan
Cara membuat :
1. Rebus daging, jantung, dan lidah sapi bersama cengkeh, kayu manis, kapulaga, pekak, serai, daun jeruk, daun kunyit, dan garam hingga empuk.
2. Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan ke dalam rebusan daging. Kecilkan api, masak hingga daging empuk, lalu angkat.
3. Potong-potong daging, jantung, lidah sapi yang telah direbus. Tusuk menggunakan tusuk sate.
4. Panaskan lemak sapi, tambahkan minyak goreng. Diamkan hingga lemak mencair, lalu sisihkan.
5. Celupkan sate ke dalam minyak lemak sapi, bakar hingga kuning kecoklatan. Angkat dan sisihkan.
Bumbu sate :
1. Saring kaldu sisa rebusan daging, masak menggunakan api sedang.
2. Masukkan larutan tepung beras, aduk terus-menerus hingga mengental. Angkat dan sisihkan.
Hidangkan sate bersama potongan ketupat. Siram dengan saos kental yang sudah dibuat. Agar lebih nikmat taburi bawang goreng.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Bahan-bahan :
250 gram daging sapi
250 gram jantung dan lidah sapi
3 buah cengkeh
1 batang kayu manis
3 biji kapulaga
2 buah pekak
2 batang serai
3 lembar daun jeruk
½ lembar daun kunyit
1 sdt garam
100 gram lemak sapi
100 ml minyak goreng
½ cangkir tepung beras, larutkan dengan air
5 sendok makan bawang goreng
Bumbu yang dihaluskan :
3 buah cabai merah
3 siung bawang putih
4 butir bawang merah
½ sdm ketumbar
½ sdt jinten
½ sdt adas manis
1 sdt lada
2 cm jahe
2 cm lengkuas
3 butir kemiri sangria
50 gram kacang tanah, goreng hingga kecoklatan
Cara membuat :
1. Rebus daging, jantung, dan lidah sapi bersama cengkeh, kayu manis, kapulaga, pekak, serai, daun jeruk, daun kunyit, dan garam hingga empuk.
2. Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan ke dalam rebusan daging. Kecilkan api, masak hingga daging empuk, lalu angkat.
3. Potong-potong daging, jantung, lidah sapi yang telah direbus. Tusuk menggunakan tusuk sate.
4. Panaskan lemak sapi, tambahkan minyak goreng. Diamkan hingga lemak mencair, lalu sisihkan.
5. Celupkan sate ke dalam minyak lemak sapi, bakar hingga kuning kecoklatan. Angkat dan sisihkan.
Bumbu sate :
1. Saring kaldu sisa rebusan daging, masak menggunakan api sedang.
2. Masukkan larutan tepung beras, aduk terus-menerus hingga mengental. Angkat dan sisihkan.
Hidangkan sate bersama potongan ketupat. Siram dengan saos kental yang sudah dibuat. Agar lebih nikmat taburi bawang goreng.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Analisis Usaha Sate Padang
gambaran perhitungan usaha sate padang
Analisis Usaha Sate PadangAsumsi
1. Masa pakai gerobak, meja, dan kursi 5 tahun.
2. Masa pakai pembakar sate 3 tahun.
3. Masa pakai peralatan makan (piring plastik, gelas, dan sendok) 5 tahun.
4. Masa pakai tenda terpal 5 tahun.
5. Masa pakai panci atau dandang 3 tahun.
a. Biaya Investasi
Gerobak Rp 3.000.000,-
Meja dan taplak plastik 4 unit Rp 600.000,-
Kursi plastik 15 buah @ Rp 15.000,- Rp 225.000,-
Pembakar sate Rp 150.000,-
Peralatan makan
(piring plastik, gelas kaca, dan sendok) 2 lusin Rp 185.000,-
Tenda terpal Rp 450.000,-
Panci atau dandang ukuran sedang Rp 75.000,-
Total investasi Rp 4.685.000,-
b. Biaya Operasional per Bulan
1. Biaya Tetap
Penyusutan gerobak (1/60 x Rp 3.000.000,-) Rp 50.000,-
Penyusutan meja dan taplak plastik (1/60 x Rp 600.000,-) Rp 10.000,-
Penyusutan kursi (1/60 x Rp 225.000,-) Rp 3.750,-
Penyusutan pembakar sate (1/36 x Rp 150.000,-) Rp 4.200,-
Penyusutan peralatan makan (1/60 x Rp 185.000,-) Rp 3.000,-
Penyusutan tenda (1/60 x Rp 450.000,-) Rp 7.500,-
Penyusutan dandang (1/36 x Rp 75.000,-) Rp 2.000,-
Upah karyawan 2 orang @ Rp 650.000,- Rp 1.300.000,-
Sewa tempat Rp 200.000,-
Total biaya tetap Rp 1.580.450,-
2. Biaya Variabel
Daging sapi (6 kg x Rp 55.000,-/kg x 30 hari) Rp 9.900.000,-
Jantung dan lidah sapi (4 kg x Rp 30.000,-/kg x 30 hari) Rp 3.600.000,-
Aneka bumbu (Rp 30.000,-/hari x 30 hari) Rp 900.000,-
Beras (10 kg x Rp 5.000,-/kg x 30 hari) Rp 1.500.000,-
Minyak goreng (1/2 kg x Rp 9.000,0/kg x 30 hari) Rp 135.000,-
Daun pisang (Rp 8.000,- x 30 hari) Rp 240.000,-
Arang batok kelapa (Rp 16.000,-/hari x 30 hari) Rp 480.000,-
Tusuk sate (Rp 10.000,- x 30 hari) Rp 300.000,-
Listrik Rp 100.000,-
Uang kebersihan Rp 100.000,-
Total biaya variabel Rp 17.255.000,-
Total biaya operasional Rp 18.835.450,-
c. Penerimaan per Bulan
Penjualan sate 800 tusuk
(80 porsi x Rp 9.000,-/porsi x 30 hari) Rp 21.600.000,-
d. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional
= Rp 21.600.000,- - Rp 18.835.450,-
= Rp 2.764.550,-
e. Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 21.600.000,- : Rp 18.835.450,-
= 1,15
f. Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp 4.685.000,- : Rp 2.764.550,-) x 1 bulan
= 1,7 bulan
cara buat mie ayam
Usaha Mie Ayam
Gambaran Usaha Mie Ayam
Mi Ayam
Mi merupakan makanan yang berasal dari negeri Cina. Aneka hidangan mi digemari di Indonesia, salah satunya mi ayam.
Mi ayam dapat dijual dengan menggunakan gerobak dorong, menempati kios sederhana, ruko, hingga skala restaurant. Penambahan bahan seperti bakso, pangsit, ceker, hingga jamur akan membuat makanan ini semakin lezat dan tidak pernah berhenti digemari.
Penjual mi ayam biasanya membeli mi nya di pasar tradisional atau langsung ke produsen. Mi untuk membuat mi ayam biasanya dijual dalam wadah plastik. Isinya sekitar 6 buah. Bentuknya bulat, padat, dan, kering. Beratnya sekitar ½ kg. harganya Rp 4.000,- s/d Rp 6.000,-
Mi yang digunakan sebaiknya sudah terbukti kualitasnya dan gunakan juga merek yang sama agar kualitas mi ayam tidak berubah-ubah.
Mi ayam dapat dijual berkeliling menggunakan gerobak atau mangkal di lokasi tertentu yang strategis. Saat ini lebih banyak penjual mi ayam yang memilih mangkal atau menyewa tempat daripada berkeliling. Mereka merasa dengan cara ini, lebih banyak meraih keuntungan.
Perlengkapan usaha mi ayam antara lain gerobak atau etalase alumunium, peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dan saringan mi), peralatan makan (mangkuk, sendok, garpu, dan gelas), perlengkapan lain-lain (wadah saos, kecap, sambal, dan wadah tissue) seta meja dan kursi secukupnya.
Usaha ini bisa dijalankan dengan atau tanpa karyawan. Karyawan bisa direkrut untuk membantu operasional usaha saat usaha sudah mulai berkembang.
Biasanya pedagang mi ayam tidak melakukan aktivitas promosi. Namun, tidak ada salahnya berpromosi, terutama di awal usaha.
Beberapa promosi yang bisa dijalankan antara lain pemberian harga diskon untuk mendorong datangnya pembeli, didukung dengan kualitas dan rasa mi yang lezat, aktivitas promosi dari mulut ke mulut akan berjalan dengan sendirinya. Bentuk promosi lain tentunya dengan memasang spanduk di tempat usaha. Tidak ada salahnya untuk menyediakan juga layanan pesan antar ke daerah sekitar tempat usaha. Ini bisa menjadi nilai tambah usaha kita dibandingkan usaha kaki lima sejenis.
Harga jual mi ayam keliling biasanya lebih murah dibandingkan dengan pedagang yang menetap di lokasi tertentu. Harga mi ayam keliling berkisar Rp 4.000,- s/d Rp 4.500,- per porsi. Sementara harga mi ayam yang mangkal biasanya Rp 5.000,- s/d Rp 7.000,- per porsinya. Perbedaan harga jual terkait dengan biaya sewa tempat dan kelengkapan mi yang dijual. Pedagang yang menetap biasanya melengkapi mi dengan bakso dan pangsit.
Persaingan merupakan salah satu resiko usaha mi ayam. Karena hampir di semua ruas jalan dapat ditemui pedagang makanan ini.
Untuk menghindari persaingan, mula-mula pilih lokasi yang belum terdapat pedagang mi ayam. Kalaupun ada, pastikan tidak terlalu dekat. Selanjutnya, kualitas dan rasa makanan, pelayanan serta harga menentukan siapa yang bakal memenangkan persaingan.
Beberapa tip dan trik usaha mi ayam antara lain :
1. Penjual mi ayam biasanya lebih memilih membeli mi siap masak daripada membuat mi sendiri. Faktor kepraktisan menjadi alasannya. Karena, biayanya sama saja dengan membuat sendiri.
2. Selain kualitas makanan, kebersihan dan kenyamanan tempat harus pula diperhatikan. Pastikan lokasi berdagang tidak berada di tempat yang kotor dan berbau. Buatlah pelanggan nyaman dengan menyediakan meja dan kursi secukupnya.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Mi merupakan makanan yang berasal dari negeri Cina. Aneka hidangan mi digemari di Indonesia, salah satunya mi ayam.
Mi ayam dapat dijual dengan menggunakan gerobak dorong, menempati kios sederhana, ruko, hingga skala restaurant. Penambahan bahan seperti bakso, pangsit, ceker, hingga jamur akan membuat makanan ini semakin lezat dan tidak pernah berhenti digemari.
Penjual mi ayam biasanya membeli mi nya di pasar tradisional atau langsung ke produsen. Mi untuk membuat mi ayam biasanya dijual dalam wadah plastik. Isinya sekitar 6 buah. Bentuknya bulat, padat, dan, kering. Beratnya sekitar ½ kg. harganya Rp 4.000,- s/d Rp 6.000,-
Mi yang digunakan sebaiknya sudah terbukti kualitasnya dan gunakan juga merek yang sama agar kualitas mi ayam tidak berubah-ubah.
Mi ayam dapat dijual berkeliling menggunakan gerobak atau mangkal di lokasi tertentu yang strategis. Saat ini lebih banyak penjual mi ayam yang memilih mangkal atau menyewa tempat daripada berkeliling. Mereka merasa dengan cara ini, lebih banyak meraih keuntungan.
Perlengkapan usaha mi ayam antara lain gerobak atau etalase alumunium, peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dan saringan mi), peralatan makan (mangkuk, sendok, garpu, dan gelas), perlengkapan lain-lain (wadah saos, kecap, sambal, dan wadah tissue) seta meja dan kursi secukupnya.
Usaha ini bisa dijalankan dengan atau tanpa karyawan. Karyawan bisa direkrut untuk membantu operasional usaha saat usaha sudah mulai berkembang.
Biasanya pedagang mi ayam tidak melakukan aktivitas promosi. Namun, tidak ada salahnya berpromosi, terutama di awal usaha.
Beberapa promosi yang bisa dijalankan antara lain pemberian harga diskon untuk mendorong datangnya pembeli, didukung dengan kualitas dan rasa mi yang lezat, aktivitas promosi dari mulut ke mulut akan berjalan dengan sendirinya. Bentuk promosi lain tentunya dengan memasang spanduk di tempat usaha. Tidak ada salahnya untuk menyediakan juga layanan pesan antar ke daerah sekitar tempat usaha. Ini bisa menjadi nilai tambah usaha kita dibandingkan usaha kaki lima sejenis.
Harga jual mi ayam keliling biasanya lebih murah dibandingkan dengan pedagang yang menetap di lokasi tertentu. Harga mi ayam keliling berkisar Rp 4.000,- s/d Rp 4.500,- per porsi. Sementara harga mi ayam yang mangkal biasanya Rp 5.000,- s/d Rp 7.000,- per porsinya. Perbedaan harga jual terkait dengan biaya sewa tempat dan kelengkapan mi yang dijual. Pedagang yang menetap biasanya melengkapi mi dengan bakso dan pangsit.
Persaingan merupakan salah satu resiko usaha mi ayam. Karena hampir di semua ruas jalan dapat ditemui pedagang makanan ini.
Untuk menghindari persaingan, mula-mula pilih lokasi yang belum terdapat pedagang mi ayam. Kalaupun ada, pastikan tidak terlalu dekat. Selanjutnya, kualitas dan rasa makanan, pelayanan serta harga menentukan siapa yang bakal memenangkan persaingan.
Beberapa tip dan trik usaha mi ayam antara lain :
1. Penjual mi ayam biasanya lebih memilih membeli mi siap masak daripada membuat mi sendiri. Faktor kepraktisan menjadi alasannya. Karena, biayanya sama saja dengan membuat sendiri.
2. Selain kualitas makanan, kebersihan dan kenyamanan tempat harus pula diperhatikan. Pastikan lokasi berdagang tidak berada di tempat yang kotor dan berbau. Buatlah pelanggan nyaman dengan menyediakan meja dan kursi secukupnya.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Resep Mie Ayam
contoh cara membuat mie ayam
Contoh Resep Mi Ayam
Bahan-bahan :
2 kg mi
1 kg ayam
1,5 kg sawi hijau
200 gram bawang daun, iris tipis
Kecap manis secukupnya
Kecap asin secukupnya
Bawang merah goring secukupnya
Minyak sayur secukupnya
Penyedap rasa secukupnya (digunakan untuk toping dan sajian mi)
Merica secukupnya
Cara membuat :
1. Buat toping ayam. Potong ayam ukuran kecil, rebus, kemudian beri kecap manis dan penyedap rasa secukupnya. Angkat, sisihkan.
2. Rebus mi dan sawi dalam air mendidih selama 3 menit, lalu tiriskan.
3. Campurkan merica, penyedap rasa, dan minyak sayur ke dalam mangkuk saji, lalu aduk hinga rata.
4. Masukkan mi dan sawi yang telah direbus, aduk sebentar. Tambahkan kecap manis dan kecap asin sesuai selera.
5. Sajikan mi ayam dengan toping ayam, irisan bawang daun, dan taburan bawang goring secukupnya.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Bahan-bahan :
2 kg mi
1 kg ayam
1,5 kg sawi hijau
200 gram bawang daun, iris tipis
Kecap manis secukupnya
Kecap asin secukupnya
Bawang merah goring secukupnya
Minyak sayur secukupnya
Penyedap rasa secukupnya (digunakan untuk toping dan sajian mi)
Merica secukupnya
Cara membuat :
1. Buat toping ayam. Potong ayam ukuran kecil, rebus, kemudian beri kecap manis dan penyedap rasa secukupnya. Angkat, sisihkan.
2. Rebus mi dan sawi dalam air mendidih selama 3 menit, lalu tiriskan.
3. Campurkan merica, penyedap rasa, dan minyak sayur ke dalam mangkuk saji, lalu aduk hinga rata.
4. Masukkan mi dan sawi yang telah direbus, aduk sebentar. Tambahkan kecap manis dan kecap asin sesuai selera.
5. Sajikan mi ayam dengan toping ayam, irisan bawang daun, dan taburan bawang goring secukupnya.
Mau lihat artikel yang lebih jelas:
Makan Dimana
Analisis Usaha Mie Ayam
gambaran perhitungan usaha mie ayam
Analisis Usaha Mi AyamAsumsi :
1. Masa pakai meja dan kursi serta gerobak atau etalase 5 tahun.
2. Masa pakai peralatan masak (kompor dan tabung gas, panci, dan saringan mi) 3 tahun.
3. Masa pakai peralatan makan (mangkuk, sendok, garpu, dan gelas) 2 tahun.
4. Masa pakai perlengkapan lain-lain (wadah saos, kecap, sambal, dan wadah tissue) 1 tahun.
a. Biaya Investasi
Meja dan kursi Rp 500.000,-
Gerobak atau etalase Rp 2.000.000,-
Peralatan masak Rp 1.200.000,-
Peralatan makan Rp 1.200.000,-
Perlengkapan lain-lain Rp 200.000,-
Total investasi Rp 5.100.000,-
b. Biaya Operasional per Bulan
1. Biaya Tetap
Penyusutan meja dan kursi (1/60 x Rp 500.000,-) Rp 8.300,-
Penyusutan gerobak dan etalase (1/60 x Rp 2.000.000,-) Rp 33.300,-
Penyusutan peralatan masak (1/36 x Rp 1.200.000,-) Rp 33.300,-
Penyusutan peralatan makan (1/24 x Rp 1.200.000,-) Rp 50.000,-
Penyusutan perlengkapan lain-lain (1/12 x Rp 200.000,-) Rp 16.700,-
Sewa tempat Rp 400.000,-
Total biaya tetap Rp 541.600,-
2. Biaya Variabel
Mi (3 kg x Rp9.000,0/kg x 30 hari) Rp 810.000,-
Ayam (1 ekor x Rp 20.000,-/ekor x 30 hari) Rp 600.000,-
Sawi dan bumbu (Rp 10.000,-/hari x 30 hari) Rp 300.000,-
Kecap (Rp 8.000,-/3 hari x 10 hari) Rp 80.000,-
Gas (Rp 13.000,-/3 hari x 10 hari) Rp 130.000,-
Listrik, kebersihan, dan keamanan Rp 60.000,-
Total biaya variabel Rp 1.980.000,-
Total biaya operasional Rp 2.521.600,-
c. Penerimaan per Bulan
Penjualan mi ayam
(30 mangkuk x Rp 5.000,-/mangkuk x 30 hari) Rp 4.500.000,-
d. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional
= Rp 4.500.000,- - Rp 2.521.600,-
= Rp 1.978.400,-
e. Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 4.500.000,- : Rp 2.521.600,-
= 1,78
f. Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp 5.100.000,- : Rp 1.978.400,-) x 1 bulan
= 2,6 bulan
Cara buat cakwe
Cakwe
Bahan
½ kg terigu
400 ml air
1 sdm. baking powder
2 sdt. baking soda
1½ sdt. garam
Minyak untuk menggoreng
Cara Membuat400 ml air
1 sdm. baking powder
2 sdt. baking soda
1½ sdt. garam
Minyak untuk menggoreng
- Masukkan baking powder, baking soda dan garam ke dalam baskom lalu masukkan air dan aduk rata. Masukkan terigu dan aduk rata. Biarkan 15-20 menit.
- Ambil adonan yang dipinggir baskom lalu dipindahkan ke tengah-tengah adonan lalu biarkan lagi 15-20 menit.
- Terus lakukan ini 3-4 kali sampai adonan menjadi halus dan elastis.
- Balik adonan dan beri sedikit minyak di permukaannya supaya adonan tetap lembab. Biarkan selama 1 jam.
- Angkat adonan dari baskom lalu dibungkus dengan plastik dan bentuk persegi panjang. Diamkan lagi selama 4 jam.
- Kalau membuat adonan lebih dari ½ kg, potong adonan dan pisahkan setiap ½ kg lalu dibungkus plastik.
- Buka bungkus plastik adonan.
- Dengan batang kayu bulat, tekan adonan dan bentuk persegi panjang dengan lebar 6 cm dan tebalnya 15 mm.
- Setelah itu potong adonan pipih tadi selebar 0.75 cm sampai habis. Lalu letakkan satu potongan dengan satu potongan menjadi dua kemudian gunakan tusuk sate tekan bagian tengahnya yang memanjang. Dengan demikian kedua potongan tadi menempel jadi satu. Selesaikan semua potongan.
- Panaskan minyak di wajan untuk menggoreng dengan api sedang.
- Dengan dua tangan ambil kedua ujung potongan adonan tadi lalu tarik sampai kira-kira 20 cm (jangan sampai putus) lalu masukkan ke dalam penggorengan dan goreng sampai cakwe mengembang dan bolak-balik sampai cakwe menjadi kecoklatan.
- Angkat dan siap disajikan
Langganan:
Postingan (Atom)